Kiri: Samuel setelah kena Bell\'s Palsy
Saat otot wajahnya sulit digerakkan, pesinetron Samuel Zylgwyn mengira hanya karena masuk angin. Siapa sangka, ternyata itu merupakan gejala penyakit Bell's Palsy yang membuat wajah dan sarafnya lumpuh sebelah.
Bell's Palsy adalah kelumpuhan saraf wajah satu sisi yang mendadak dan penyebabnya tidak diketahui. Kelumpuhan wajah pada Bell's Palsy disebabkan proses peradangan saraf wajah saat berjalan di dalam tulang tengkorak.
Kondisi menyeramkan ini terjadi pada Samuel sekitar 1 bulan yang lalu. Aktor muda berusia 22 tahun tersebut mengalami hal tersebut pada pagi hari, tak lama setelah menyelesaikan aktivitas syuting pada malam harinya.
Tanpa didahului oleh gejala lain, tiba-tiba saja sebagian wajahnya tidak bisa digerakkan. Matanya sulit menutup, otot wajah terasa kaku dan bahkan bibirnya menjadi tidak simetris seperti orang yang terserang stroke.
Samuel sempat mengira hal ini hanya disebabkan oleh aktivitasnya yang memang terlalu padat. Karena memang sedang kelelahan dan sering menghirup udara malam, Samuel mengira kondisi itu tidak lebih dari gejala masuk angin.
Mengira kondisinya tak serius, Samuel tidak mau ambil pusing dan melanjutkan aktivitasnya pada hari itu. Ia baru panik ketika sama sekali tidak bisa tersenyum dan kesulitan untuk bicara, lalu didesak oleh teman-temannya di lokasi syuting untuk periksa.
"Shock sih enggak ya, yang bikin shock justru temen-temen yang mengatakan hal-hal menyeramkan. Ada yang bilang saya kena stroke lah, penyakit ini itu dan segala macam," ungkap Samuel yang mengenakan batik saat menghadiri jumpa pers program charity Rita Dinah Kandi untuk Yayasan Kanker Indonesia (YKI), di kantor YKI, Jl. GSSY Ratulange, Jakarta, Jumat sore (23/7/2010).
Oleh dokter yang memeriksa, Samuel didiagnosis terserang penyakit Bell's Palsy yakni kerusakan pada saraf nomor 7 yang mengontrol gerakan otot wajah. Berbeda dengan stroke yang bisa melumpuhkan seluruh tubuh, penyakit ini hanya menyerang otot wajah.
Meskipun begitu, Samuel yang hingga kini mulutnya masih miring terpaksa harus banyak beristirahat dan menghentikan aktivitas syuting untuk sementara waktu. Ia memperkirakan, masa pemulihan akan memakan waktu antara 3-6 bulan hingga kondisinya benar-benar sehat.
Sementara itu dokter saraf dari RS Siloam, Jakarta, dr Rocksy Fransisca, Sp.S. saat dihubungi detikHealth mengatakan bahwa penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Namun diduga, serangan virus merupakan salah satu pemicunya.
Terkait kebiasaan Samuel yang sering pulang malam, dr Rocksy memperkirakan infeksi virus terjadi ketika daya tahan aktor tersebut menurun. Dengan kondisi demikian, penyakit apa saja menjadi mudah untuk menjangkiti seseorang.
Meski tampak menyeramkan, dr Rocksy mengatakan bahwa Bell's Palsy sebenarnya tidak berbahaya. Dan bukan merupakan bentuk ringan dari stroke yang menyerang pembuluh darah di otak, sehingga tidak menyebabkan dampak serius kecuali dari sisi estetis yakni bentuk wajah menjadi tidak menarik.
Menurut dr Rocksy, Bell's Palsy juga bisa sembuh dengan sempurna jika mendapat penanganan yang tepat. Sebaliknya, apabila daya tahan menurun maka penyakit itu bisa kambuh lagi.
"Pengobatannya ditujukan untuk mengatasi radang yang menyebabkan saraf terganggu. Selain itu juga perlu diberi obat untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ungkap dr Rocksy.
Dr. Michael Setyawan SpS, spesialis saraf di Rumah Sakit Puri Indah dalam konsultasi di detikHealth mengatakan kurang lebih 2 dari 3 penderita Bell's Palsy dapat sembuh sempurna dalam beberapa minggu sampai 6 bulan.
Pengobatan dilakukan dengan obat anti inflamasi dan vitamin B 12. Selain dengan obat, mata pada sisi wajah yang lumpuh harus diberikan perlindungan dari paparan yang berlebih karena kelopak mata tidak dapat menutup dengan sempurna.
Menurut Dr Michael, biasanya dianjurkan pemberian air mata buatan untuk menjaga mata tetap lembab dan dianjurkan menggunakan kaca mata jika keluar rumah.
Pada hari-hari pertama penderita Bell's Palsy dianjurkan tidak terlalu agresif melakukan terapi fisik untuk memberi kesempatan saraf memperbaiki diri.
Beberapa cara terapi fisik misalnya dengan kompres hangat, pijat wajah dan latihan menggerakkan otot wajah di depan cermin.
"Untuk terapi fisik dan latihan otot wajah di rumah, lebih baik berkonsultasi dengan dokter ahli rehabilitasi medik," kata Dr Michael.(up/ir)
No comments:
Post a Comment